TIMIKA | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan melakukan studi banding terkait divestasi saham PT Freeport Indonesia di Bapenda Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Tim divestasi Kabupaten Luwu Timur yang hadir diantaranya Wakil Ketua I DPRD dan Ketua Komisi II DPRD Luwu Timur, BPKAD, Kepala Bagian Hukum, Kepala Bagian Ekonomi dan Pembangunn serta Kepala Bapenda Luwu Timur.
“Kami bersama tim datang ke Mimika, ingin mengetahui bagaimana proses divestasi yang terjadi di Mimika pada PT Freeport,” kata Kepala Bapenda Luwu Timur, Muhamad Said saat diwawancarai di Mimika, pada Kamis 31 Agustus 2023.
Di awal kunjungan, Tim Divestasi Luwu Timur bertemu langsung dengan Asisten I Setda Mimika untuk mengetahui informasi awal.
Kemudian, pada Rabu 30 Agustus 2023, Tim Divestasi Luwu Timur berkunjung langsung ke Kantor Bapenda Mimika untuk mengetahui sejauh mana proses divestasi sejak Kontrak Karya (KK) berakhir dan berubah menjadi Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
“Kami diskusi tadi saya kira banyak yang kami tanya terkait divestasi, sejauh mana prosesnya, apa kendala,” ujar Muhammad Said.
“Banyak hal yang bisa dipelajari terkait komitmen, kesepakatan dengan pihak perusahaan yang memang sangat care dengan Pemda,” imbuhnya.
Meski begitu, ada beberapa informasi terkait hal teknis yang belum diperoleh.
“Petunjuknya nanti kami koordinasi langsung dengan pak Sekda, karena beliau masih diluar daerah sehingga nanti kami komunikasi lebih lanjut melalui WA,” ungkap Said.
Menurutnya, Mimika dan Luwu Timur punya kemiripan, yaitu sama-sama daerah yang menjadi tempat beroperasinya perusahaan tambang.
“Mimika punya Freeport, Luwu Timur punya PT Falle untuk nikel,” ungkapnya.
Studi banding terkait divestasi saham ini karena masa Kontrak Karya PT Falle di Luwu Timur akan berakhir di tahun 2025 nanti.
“Jadi dari sekarang kita pelajari memang terkait divestasi,” katanya.
Sekretaris Bapenda Mimika, Yulianus Pabuntu mengatakan, Tim Divestasi Pemkab Luwu Timur melakukan studi banding karena sama-sama mempunyai perusahaan asing yang beroperasi di daerahnya.
Hanya saja di Mimika sudah beralih ke IUPK, sedangkan Luwu Timur masih dengan Kontrak Karya yang akan berakhir 2025 mendatang.
“Jadi mereka persiapan untuk beralih ke IUPK. Mereka lihat model apa yang kita buat akan jadi gambaran untuk mereka buat yang sama,” kata Yulianus di kantor Bapenda, Jum’at (1/9/2024).
Diakuinya ada peningkatan pendapatan dari Freeport sejak beralih dari Kontrak Karya ke IUPK, sehingga hal itu juga yang diharapkan Pemkab Luwu Timur.
“Jadi mereka mau pelajari apa saja yang bisa digali dari perusahaan yang ada terkait perubahan KK ke IUPK,“ katanya.
Mimika sendiri sebagai daerah penghasil tambang mendapatkan tambahan pendapatan sebesar 2,5 persen penghasilan Freeport sejak perubahan KK menjadi IUPK.
“Itu yang mereka juga ingin tahu perjalanan negosiasi, tapi kami bilang itu bukan lagi nego, tapi sudah aturan yang termuat dalam IUPK itu,” pungkasnya.
Sumber: seputarpapua.com